Saturday, May 4, 2019

Ketiadaan



Tangan yang sedianya akan singgah ke pundak itu kini jatuh terkulai di sisi tubuhku.
Apa yang aku lihat bukanlah sosokmu, melainkan dinding kamar berwarna tosca.
Ternyata, itu hanyalah nyata yang tercipta dalam lelap tidurku. Mimpi

Ku dengar suaramu dalam lamun panjangku yang sunyi
Ku lihat senyummu di tidur malamku
Ku rasakan hangat jemarimu yang ternyata semu
Dan harum itu... menguar bukan dari tubuhmu
Aku tersedu dalam diam keterpanaanku

Pernahkah kalian naik wahana roller coaster?
Angin semilir menyegarkan dan rasa debar memenuhi relung hati
Lalu, terjatuh. Seakan luluh lantak tubuh
Aku tak pernah suka sensasi itu. Tidak.
Sama seperti sekarang ini, saat aku terduduk di pinggir ranjang dan menyadari kehampaan tanpamu.

Berharap mimpi itu terus berlanjut dan berulang
Paling tidak, aku bisa melihatmu tanpa harus tersakiti
Ataukah aku masih sakit??

No comments:

Post a Comment